Kamis, 29 November 2012

ETIKA PENULISAN MILIS


1. Baca dengan seksama aturan yang dibuat moderator.
        Sebelum memposting pesan ke milis sebaiknya dipelajari baik-baik aturan milis tersebut. Beberapa milis membuat aturan supaya anggotanya mudah untuk memilih-milih informasi yang ingin dibaca. Contohnya untuk memposting informasi ada milis yang mensyaratkan anggotanya untuk menulis subject diawali [info]. Untuk menanyakan tentang informasi diawali dengan [butuh info]. Baca dengan seksama apakah diperbolehkan postingan yang agak menyimpang dari topik utama milis tersebut. Info penting yang sebenarnya tidak terlalu relevan dengan milist tersebut ada juga yang memfasilitasi dengan menambahkan [OOT] pada subject. Akan tetapi ingat bahwa kata Out of Topic ini tidak otomatis menghalalkan kita untuk memposting sesuatu yang tidak relevan dengan milis tersebut. Tertib dalam memposting akan membantu teman kita yang tidak ingin membaca topik yang menyimpang dengan memakai filter di email. Kewajiban dari seorang moderator adalah membuat aturan-aturan yang disepakati bersama untuk komunikasi yang nyaman di milis.
2. Setelah mengetik pesan, baca kembali pesan kita dan pikirkan kembali apakah pesan yang kita  tulis itu layak untuk disampaikan di milis yang mungkin anggotanya ribuan orang. Untuk mengetahui member milis bisa diliat di web milis tersebut. Milis antenna yang diikuti penulis mempunyai member lebih dari 2000.
3. Hindari tanggapan yang sangat singkat misalnya “setuju”. Apakah manfaat kita menanggapi seperti ini? Ingat bahwa pesan “setuju” akan dikirimkan ke seluruh anggota yang mungkin adalah ribuan atau ratusan ribu email. Kalau kita melakukannya berarti kita ikut andil dalam memperpadat trafik internet hanya untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Orang lain yang membuka email kita juga tidak mendapatkan manfaat apapun.
4. Jangan pernah menyerang personality
         Dalam beradu pendapat atau membahas suatu persoalan tidak ada keterkaitan antara persoalan tersebut dengan penulisnya, jadi jangan pernah menyerang pribadi tersebut. Argumentasi harus diarahkan terhadap isi pesan itu bukan terhadap kelemahan si penulisnya.
5. Kirim pesan melalui alamat email pribadi jika isi email kita tidak ada kaitannya dengan member lain. Sering sekali dalam sebuah milis karena merasa yang berpendapat adalah teman kuliahnya atau teman semasa kecil, lalu menanyakan kabar lewat milis tersebut. Ingat ribuan orang mendapat email sampah dari kita jika kita melakukan hal ini. Lebih bijaksana jika kira mengirimkan email yang bersifat pribadi seperti contoh tersebut langsung ke orang yang dituju.
6. Attachment yang agak besar sebaiknya diupload pada web milis tersebut.
Keuntungan menggunakan fasilitas upload file di web milis itu yaitu attachment tidak akan terkirim ke seluruh email peserta. bagi peserta yang quota emailnya kecil tentu menjadi masalah tersendiri jika mendapat kiriman attachment yang agak besar. Selain itu peserta lain dapat dengan mudah mendownload di web milis tersebut jika sekiranya attacment itu penting. Jadi isi pesannya cukup menjelaskan kalo ada attachment yang di upload di fasilitas File milis tersebut.
7. Sebelum menanyakan sesuatu sebaiknya melihat web milis terutama arsip pesan yang telah ada. Sering kali pertanyaan sudah dijawab pada waktu lampau. Dengan bermodal search pada hostori pesan dan membaca hal yang terkait akan membuat milis yang kita ikuti tidak membahas hal-hal yang sebenarnya sudah pernah didiskusikan. Dalam bertanya juga diharapkan dikemukakan latar belakang dan permasalahan dengan jelas sehingga orang yang akan menjawab mengerti betul permasalahan yang dihadapi penanya.
8. Ingatlah pepatah “mulutmu adalah harimaumu”. Hal ini juga berlaku untuk menulis pesan di milis, karena tulisan itu adalah penyambung lidah kita. Untuk itu marilah berhati-hati dalam menulis. Dunia maya juga mempunyai aturan yang efeknya juga bisa saja berujung pada masalah hukum jika ada yang mempersoalkan tulisan kita.
Etika komunikasi tersebut terutama untuk milis yang membernya tidak saling mengenal semuanya. Untuk milis yang membernya saling mengenal misal milis teman-teman satu angkatan kuliah pada jurusan tertentu akan mempunyai aturan yang lebih flexible. Oleh karena anggota yang saling mengenal terkadang ejekan secara pribadipun tidak masalah dalam konteks guyonan dan tidak keterlaluan.

ETIKA PENULISAN EMAIL


ETIKA PENULISAN EMAIL
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menulis email:

1.  Perhatikan siapa yang akan menerima email ini
 Menulis email ke teman tentu berbeda dengan menulis email ke client atau ke atasan atau pada orang yang belum dikenal. Selalu lebih aman menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hindari bahasa chatting/sms seperti: ga, kalo, dst. Kecuali jika Anda benar-benar yakin yang menerima email Anda tidak bermasalah dengan istilah tersebut.

2.  Gunakan salam, ada beberapa cara:

a. Assalamualaikum, (jika kita yakin yang menerimanya adalah muslim)
b. Yth Pak Fulan, (ini yang paling formal)
c. Pak Fulan ysh, (formal juga)
c. dh, (cara paling singkat, dh=dengan hormat)
d. Pak Fulan,       

3. Jangan pelit menggunakan kata-kata: "tolong", "terimakasih".

4. Gunakan emoticon jika perlu untuk mencegah salah paham.

5. Perhatikan penggunaan tanda seru (perintah) dan KATA DENGAN HURUF KAPITAL (berteriak).

6. Sebelum mengirim, baca ulang untuk mengecek.

7.Jangan terlalu banyak mengutip.
Hati-hati dalam melakukan balasan (reply). Fasilitas 'Reply' dari sebagian  besar program mailer biasanya akan mengutip pesan asli yang Anda terima  secara otomatis ke dalam isi surat Anda.
Jika harus mengutip pesan seseorang dalam jawaban e-mail, usahakan menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, dan hanya menjawab bagian-bagian  yang relevan saja. Pesan yang terlalu panjang memakan file yang besar, yang  membuat loading menjadi lambat, yang berarti akan menambah beban pulsa  tidak hanya pada pihak penerima, juga pada pihak si pengirim.

8.Perlakukan e-mail secara pribadi.
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada Anda secara pribadi,  Anda tidak sepatutnya mengirimnya ke forum umum, seperti kelompok grup,  atau  mailing-list. Email pada dasarnya adalah alat komunikasi personal.

9. Jangan Membicarakan Orang Lain.
Jangan membicarakan orang atau pihak lain, apalagi kejelekan- kejelakannya.  Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda tulis. E- mail memiliki fasilitas  bernama 'Forward', yang mengizinkan si penerima akan meneruskannya  (forward) ke orang lain.

10. Jangan gunakan CC.
Jika Anda ingin mengirim mail ke sejumlah orang (misalnya di mailing-list),  jangan cantumkan nama-nama pada kolom CC. Jika Anda melakukan hal itu, semua  orang yang menerima e-mail Anda, akan bisa melihat alamat-alamat e-mail  orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat e-mailnya dibeberkan di depan umum. Selalu gunakan BCC (blind carbon copy). Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat e-mailnya sendiri.

11. Jangan gunakan format HTML
Jika Anda mengirim sebuah pesan penting ke rekan Anda, jangan gunakan format HTML tanpa Anda yakin bahwa program e-mail rekan Anda bisa memahami kode  HTML. Jika tidak, pesan Anda sama sekali tidak terbaca atau kosong.  Sebaiknya, gunakan plain text.

12. Jawablah Secara Masuk Akal
Jawablah setiap pesan e-mail secara masuk akal. Jangan menjawab dua tiga pertanyaan dalam satu jawaban. Apalagi, menjawab pesan e-mail yang panjang lebar, dan Anda menjawab dalam satu kata: "Good." Wah, ini sangat  menyebalkan.